PICK UP ACTRESS Hikaru Takahashi

— Apakah masih bertambah tinggi ?

“Sudah berhenti menurutku. Tetapi selau saja dibilang kalau, tambah tinggi ya, jika bertemu orang (tertawa)”

— Mungkin karena style kamu bagus ?

Bagaimana ya ? Kalau menurut saya sih tidak bertambah tinggi. Dari awal lenganku panjang, dan part tubuhku terlihat panjang dan kurus, mungkin itu yang menyebabkan sering terlihat bertambah tinggi”

— Bukankah itu hal yang bagus ?

“Tidak-tidak. Aku ingin stop di 165 cm saja (tertawa)”

— Tahun kemarin kamu datang ke Tokyo dari Shiga dan melanjutkan SMA disini, Apakah sudah seperti anak SMA Tokyo sekarang ?

“Tidak bisa seperti itu ya, temanku juga banyak yang bekerja ada juga yang pergi les, jadi schedule kita selalu bertabrakan dan jarang pergi bersama”

— Tentu lingkungannya berubah total jika dibandingkan sewaktu SMP.

“Benar-benar berubah. Seperti cara berbicara, cara bercanda, cara menyeletuk, benar-benar berbeda antara Tokyo dengan Kansai”

— Ohh, Begitu ?

“Kita ikuti alurnya saja, kira-kira seperti itu. Sayapun senang sekali menjalankannya dan lama kelamaan semakin diikutsertakan. Dari yang awal hanya petani menjadi seorang putri. Jadi terdapat 2 sisi yang berbeda. Benar-benar peran yang menarik untuk saya. Dan saya senang sekali bisa memerankan peran yang sungguh menarik ini”

— Tapi untuk pertama kali tampil di drama, peran yang diambil terbilang cukup sulit ya ?

“Benar sekali. Saya sempat bingung sekali. Saat aku debut untuk film [Jinsei no Yakusoku] lokasinya berada di tengah alam yang dimana jarak kamera dengan kami cukup jauh. Tapi untuk [Naotora] lokasi berada didalam studio dan settingnya mengambil jaman dahulu, dan karena itulah harus menjadi karakter orang jaman dahulu, namun terkadang kembali menjadi diri aku sendiri. Disaat seperti itu aku berfikir itu tidak cukup bagus. Tapi aku berterima kasih sekali diberi kesempatan untuk drama ini”

— Kalau boleh tahu, adegan mana yang sulit ?

“Menurutku ada banyak sekali, tapi yang paling sulit adalah adegan dimana Takase muncul di Nagachoba, dimana semenjak rehearsel aku deg-degan dan takut sekali. Dan sudah berapa kali take, dan disitu aku merasakan betapa sulitnya untuk berakting. Dan adegan dimana Naotora-san mengetahui bahwa Takase adalah perantara, sebelum shooting itu saya juga sempat depresi. Tapi karena untuk menunjukkan karakter dari Takase maka saya berusaha sebaik mungkin”

— Apakah kamu banyak latihan lifting ?

“Banyak sekali. Untuk mengincar target yang aku inginkan, aku berlatih sangat banyak. Aku beli bola, dan latihan didekat rumah bersama ibuku. Dan tiap kali aku bisa melakukan lifting banyak dan terus memecahkan rekor, ibuku akan sangat senang sekali. Sewaktu latihan aku bisa sampai 15 kali”

— Kemampuan olahraga Hikaru-san bagus ya.

“Aku suka olahraga, tapi tidak terlalu mahir ya (tertawa). Jadi bisa lifting sampai 14 kali pun menurutku itu sudah bagus sekali”

— Dan disekolah ingin menjadi manager untuk ekskul sepakbola.

“Betul, aku sangat mengidamkannya. Saat kecil aku membaca manga, dimana managernya membuat lemon yang dicampur dengan madu untuk para pemain, dan saat pemain merasa letih atau tidak semangat, managerlah yang menyemangati, dan saya pikir itu sangat keren sekali. Dan ada kenalanku yang menjadi manager untuk tim bola voli. Dan saat melihat itupun aku menjadi terpesona. Jadi sebelum aku mendapat pekerjaan sampai saat ini, aku ingin sekali menjadi manager untuk tim olahraga. Jadi walaupun sedikit berbeda dengan manager olahraga yang biasanya, namun menjadi manager supporter sudah membuatku senang sekali. Seperti mimpi yang terwujud”